Dunia
musik yang banyak berkembang sekarang sebenarnya telah membuka peluang
untuk berbisnis studio musik. Banyak orang yang enggan menjajaki bisnis
ini lantaran butuh modal lumayan besar hanya untuk membeli peralatan
musiknya. Namun jangan khawatir, karena studio musik tetap dibutuhkan
untuk menghasilkan rekaman yang profesional atau sekadar tempat latihan.
Kondisi tersebut, tentunya membuat peluang bisnis tetap terbuka. Lalu
apa saja yang diperlukan untuk mulai membuat studio musik?
1. Lokasi
Untuk
menghemat biaya, Anda dapat memanfaatkan sebagian ruangan di tempat
tinggal Anda untuk dijadikan studio musik. Namun untuk memperbesar
peluang, lokasi pada dasarnya harus strategis. Artinya dekat dengan
konsumen sasaran (dekat kampus atau sekolah) dan menyediakan tempat
parkir. Untuk promosi, Anda perlu menyebar pamflet.
2. Spesifikasi alat
Spesifikasi studio rental musik dibagi menjadi 3 kategori, alat musik lokal, berlisensi, atau
build up
(original). Untuk spesifikasi alat-alat buatan dalam negeri, kisaran
budget yang dibutuhkan antara Rp 25 juta sampai Rp 35 juta. Ada yang
bilang kualitasnya tidak sebagus alat musik berlisensi. Namun jika dana
Anda terbatas, alat musik lokal memang sebuah solusi tepat. Untuk alat
musik berlisensi, membutuhkan biaya sekitar Rp 40–75 juta. Kualitasnya
bagus, tapi Anda perlu cermat memilih. Sedangkan alat musik build
up/original biayanya bisa sampai Rp 75 juta lebih, namun kualitasnya
tidak perlu diragukan lagi.
3. Ruangan
Luas
ruangan studio musik minimal 4 x 4 meter dengan dengan tinggi 3 meter.
Ukuran ini ditentukan berdasarkan kemampuan panjang gelombang alat musik
bass yang bisa mencapai jarak 3–4 meter per satu gelombang. Jika
gelombang terpantul secara kurang sempurna, maka bunyinya tidak bagus.
Untuk bentuk ruangan, hindari bentuk kubus. Ini berhubungan dengan
standing wave yang berada di sekitar tengah ruangan yang membuat suara kurang enak didengar. Selain peredam, gunakan
bass trap pada setiap sudut ruangan. Bass trap bisa dibuat per modul dengan ukuran minimal 80 x 120 cm per modulnya dan diisi
rigid fiberglass (bahannya biasanya berwarna kuning seperti dacron). Selain itu seluruh permukaan tembok diusahakan dipasang
diffusor (pemecah suara), dan hindari dua permukaan saling berhadapan langsung.
4. Manajemen
Sistem
manajemen harus dilaksanakan dengan rapi, terutama manajemen keuangan.
Misalnya pengaturan biaya operasional perawatan alat musik (termasuk
penyediaan cadangan snar gitar, drum stick, cymbal), serta biaya listrik
dan telepon (minimal pulsa ponsel untuk mempermudah booking tempat).
Semua perlu diatur dalam satu manajemen yang teratur.
Tips menjalankan usaha studio musik
Dalam
menjalankan sebuah usaha, tentunya Anda harus pintar-pintar dalam
mengelola dan mempertahankan eksistensi usaha Anda agar dapat berkembang
dengan baik. Berikut tips mengelola usaha studio musik.
1. Buat rencana bisnis ini dengan matang dan sebaik-baiknya sebelum Anda memulainya agar modal Anda tidak sia-sia.
2.
Selalu perhatikan alat-alat musik yang Anda sewakan, ketahui juga
penggunaannya. Jangan sampai ada pelanggan yang tak bertanggung jawab
merusak peralatan Anda.
3. Anda bisa memasang kamera pengintai dalam studio, sehingga tenaga operator Anda dapat selalu mengawasi penggunaannya.
4.
Buatlah aturan penyewaan studio musik. Baik sewa harga per-jamnya,
kapasitas orang yang boleh musik ke studio, aturan di dalam studio, dll.
5. Berikan pelayanan yang terbaik pada semua pelanggan.
6. Seiring waktu, lengkapi peralatan yang terbaru dan digemari.
7.
Berikan fasilitas tempat kendaraan pelanggan yang aman, agar pelanggan
benar-benar puas terhadap pelayanan studio musik Anda.